Benjolan yang muncul di area tubuh manapun, termasuk di mulut rahim atau serviks perlu mendapatkan perhatian khusus. Area yang sering juga disebut sebagai leher rahim ini perlu diperhatikan karena gangguan yang muncul bisa menandakan penyakit berbahaya yang perlu segera mendapatkan penanganan medis. Meski begitu, tidak semua benjolan di mulut rahim berbahaya.
Penyebab benjolan di mulut rahim
Setidaknya ada 4 jenis penyakit yang dapat menyebabkan benjolan di mulut rahim, meliputi:
1. Kanker leher rahim
Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah penyebab benjolan di mulut rahim yang perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel-sel di leher rahim mulai berubah menjadi sel-sel prakanker yang dimulai pada permukaan serviks.
Ada dua jenis utama kanker serviks, yaitu karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Sekitar 80% hingga 90% kanker serviks adalah jenis karsinoma sel skuamosa, sedangkan 10% hingga 20% adalah adenokarsinoma.
Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus HPV yang merupakan salah satu virus penyebab infeksi menular seksual.
Jika tubuh tidak dapat mengatasi infeksi HPV ini, maka sel-sel di leher rahim dapat berubah menjadi sel kanker. Tidak semua sel prakanker akan berubah menjadi kanker. Tetapi sangat penting untuk dapat menemukan sel-sel bermasalah ini dan mengobatinya sebelum berubah menjadi sel kanker.
2. Polip leher rahim
Polip serviks adalah pertumbuhan abnormal non-kanker pada leher rahim yang memiliki berbagai variasi bentuk, warna, dan ukuran. Seringkali polip terlihat seperti benjolan di mulut rahim.
Tidak semua benjolan yang disebabkan oleh polip memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Berikut ini beberapa ciri polip yang dapat muncul:
- Polip leher rahim dapat berbentuk bohlam, jari, atau batang panjang.
- Ukuran panjang polip leher rahim dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter.
- Warna polip bisa terlihat kemerahan, keunguan, atau keabuan.
Penyebab polip leher rahim hingga saat ini belum bisa dijelaskan, namun beberapa kemungkinannya meliputi kadar estrogen tinggi, radang serviks dan penyumbatan pembuluh darah.
Ini merupakan kondisi yang cukup umum dan seringkali terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 20 tahun dan telah melahirkan lebih dari satu kali.
Dua dari tiga wanita penderita polip serviks tidak mengalami gejala. Maka biasanya kondisi ini baru diketahui saat pemeriksaan rutin vagina dan tulang panggul serta pap smear.
Dalam kebanyakan kasus, polip serviks bersifat jinak dan hanya 1 dari 1.000 kasus yang bersifat kanker. Benjolan di mulut rahim berupa polip dapat dihilangkan dengan prosedur yang mudah.
3. Kista nabothian
Benjolan di mulut rahim juga dapat berupa kista nabothian yang merupakan kista kecil yang terbentuk di permukaan serviks. Ini merupakan kondisi yang cukup umum dan bukan ancaman bagi kesehatan serta bukan gejala dari kanker serviks.
Kista nabothian terbentuk ketika kelenjar penghasil lendir di leher rahim dilapisi sel-sel kulit dan mengalami penyumbatan. Ini menyebabkan penumpukan lendir yang kemudian membentuk kista di leher rahim.
Benjolan di mulut rahim berupa kista nabothian terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih yang berisi lendir yang dihasilkan leher rahim. Kista ini dapat diakibatkan dari melahirkan atau trauma fisik pada area serviks
4. Mioma leher rahim
Mioma atau disebut juga fibroid adalah tumor jinak yang sebagian terdiri dari jaringan otot. Benjolan di mulut rahim berupa mioma jarang terjadi. Namun jika hal ini didapati, maka biasanya mioma leher rahim juga disertai dengan mioma di bagian atas rahim yang lebih besar.
Mioma serviks yang berukuran besar dapat menyumbat sebagian saluran kemih atau mungkin menonjol ke dalam vagina. Mioma juga dapat mengalami luka, terinfeksi, berdarah, hingga menghalangi aliran urin.
Benjolan di mulut rahim berupa mioma berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun mungkin tidak memerlukan penanganan medis. Mioma serviks berukuran besar dan menyebabkan gejala yang mengganggu mungkin perlu diangkat dengan prosedur bedah.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Rahim Membesar
Gejala benjolan di mulut rahim
Benjolan di mulut rahim dapat menyebabkan berbagai gejala, atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Namun, jika terdapat gejala maka bisa berupa:
- Perdarahan haid yang berlebihan atau menyakitkan
- Muncul bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi
- Keputihan berbau busuk
- Perut bagian bawah terasa kencang dan bengkak
- Sering buang air kecil
- Nyeri di punggung bawah, panggul, atau kaki
- Rasa sakit saat berhubungan seks
- Berdarah setelah berhubungan seks
Kapan harus diperiksakan ke dokter?
Jika gejala atau ketidaknyamanan yang Anda rasakan mulai terasa mengganggu kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. Beberapa gejala benjolan di mulut rahim yang perlu segera mendapatkan perhatian medis antara lain:
- Mengalami perdarahan dari vagina setelah menopause
- Muncul bercak darah di luar periode menstruasi
- Keputihan yang tidak biasa atau berbau busuk
- Sakit parah di punggung bagian bawah, kaki, atau panggul
Sebagian besar benjolan di mulut rahim tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan terapi khusus. Perempuan yang mengalaminya pun tidak mengalami kenaikan risiko terkena kanker. Meski begitu, bukan berarti ini bukan kondisi yang bisa diremehkan.
Anda tetap perlu menjalani pemeriksaan rutin seperti Pap smear sehingga jika ada benjolan yang muncul di mulut rahim, bisa lebih cepat terdeteksi dan diobati dengan tepat.